Labels

Jumat, 08 Juli 2011

Kisah Seorang Guru Yang Jadi Pelacur Demi Anak Didiknya



Tinggal di desa kecil di propinsi Gan Shu. Awalnya dia bukan pelacur. Setiap
penduduk di desa tersebut tidak mengerti
kenapa seorang gadis secantik Xia yang
mempunya paras tubuh yang indah dan
rupa yang menawan tidak melakukan seperti
gadis-gadis lainnya.
Karena Xia menolak akan hal ini, ayah nya
Xia selalu menghukum dia.Suatu hari Xia
mendengar bahwa sebuah sekolah di desa
membutuhkan jasa seorang guru Xia
langsung dengan sukarela menjadi seorang
guru dengan tanpa imbalan.

Pas hari pertama Xia masuk ke sekolah
menjadi seorang guru, setiap murid kaget
dan terpukau akan kecantikan guru baru
mereka Sejak saat itu Kelas selalu menjadi
penuh dengan canda tawa setiap murid.
Kelas mereka lebih layak untuk di sebut
sebagai tempat penampungan daripada
bangku bangku sekolah yang normal. Dalam
kondisi kelas yang sekarat ini, Xia
mengajarkan beribu ribu kata kata chinese
dan pengetahuan laennya kepada murid
murid nya Suatu hari badai besar
menghancurkan kelas mereka semua murid
tidak bisa melanjutkan pendidikannya. Lalu
kepala sekolah datang ke kota untuk
merundingkan hal tersebut dengan walikota
yang mengurus budget bagian pendidikan
agar memberikan sumbangan uang utk
membetulkan sekolah mereka akan kepala
sekolah kembali dengan tangan kosong.
Kepala sekolah mengatakan kepada Xia
bahwa walikota akan memberikan uang kalo
hanya Xia yang datang kepada dia dan
meminta uang kepadanya secara personal,
Xia yang tidak pernah keluar dari desa dan
meninggalkan rumah nya dan tidak pernah
bertemu dengan walikota sebelumnya, telah
memutuskan untuk berangkat dari rumah
untuk mengunjungi sang walikota.
Sebelumnya Xia kwatir kalo kunjungan dia
akan mengacaukan suasana, akan tetapi dia
tetep memutuskan pergi demi murid murid
nya.
Xia berjalan lebih dari 10 kilo untuk ke
kantor sang walikota setelah sampai, Xia
duduk di depan kantor yang bagus di
ruangan sang walikota. Setiba nya di kantor,
sang walikota menyambut kedatangan Xia
dengan sepasang mata pemburu yang haus
akan Xia dan mununjukan tangannya ke
sebuah ruangan dan mengatakan “Uang
kamu ada di kamar tersebut… kalau kamu
mau, kamu ikuti aku” Xia melihat sebuah
ruangan dengan ranjang yang besar, ranjang
tersebut lah yang telah merenggut
keperawanan Xia, Sang walikota telah
memperkosa Xia. Darah segar dari
keperawannan nya telah meninggalkan bekas
dan jejak di sprei darah merah tersebut
menjadi lebih merah daripada warna
bendera national China. Xia tidak menangis
sedikit pun yang ada di pikiran nya adalah
berpuluh puluh mata murid murid nya yang
akan kecewa kalo tidak ada kelas buat
mereka belajar.
Setelahitu Xia bergegas balik ke rumah yang
gelap dan tidak memberi tahu kepada
seorang pun tentang kejadian tersebut. Hari
berikutnya, para penduduk membeli kayu
dan membetulkan kondisi kelas. Akan tetapi
kala ada hujan yang deras, kelas tersebut
tetap tidak bisa di gunakan. Xia mengatakan
kepada murid muridnya bahwa walikota
akan membangun sebuah sekolah yang
bagus buat mereka. Dalam kurang lebih 6
bulan, kepala sekolah mengunjungi walikota
10x akan tetapi tetep tidak diberikan dana
yang dijanjikan kepada mereka. Hanya
walikota lah yang tau apa yang telah terjadi
pada Xia akan tetapi tidak bisa berbuat
banyak tentang itu.
Pada saat semester baru berganti, banyak
murid yang tidak bisa melanjutkan sekolah
nya karena biaya dan mereka harus
membantu orang tua nya untuk bekerja…
Jumlah murid nya berkurang dan bekurang.
Xia sangat sedih akan kondisi seperti itu.
Ketika Xia mengetahui bahwa harapan murid
muridnya telah hilang bagaikan asap. Dia
lalu kembali ke kamarnya. Xia membuka
bajunya, dan melihat tubuh telanjangnya di
depan cermin. Xia bersumpah akan
memakai tubuhnya yang indah untuk
mewujudkan impian dari murid muridnya
untuk bisa kembali sekolah… Xia tau semua
gadis dari desa bekerja sebagai pelacur di
kota untuk mencari uang dan itu cara yang
gampang untuk dia untuk mendapatkan
uang. Dia membersihkan dirinya dan
mengucapakan selamat tingal kepada kepala
sekolah, ayah dan sekolah…
Dia mengikat rambut nya dengan kuncir dua
dan berjalan menuju kota. Ketika dia
berangkat ke kota, ayahnya tersenyum
bangga akan tetapi kepala sekolah menangis
sedih akan pilihan yang Xia lakukan….Di
dalam glamor kehidupan kota, Xia tidak
senang sama sekali dia menderita, dalam
benak pikirannya, hanya ada sebuah kelas
yang hancur dan keprihatian dan kesedihan
dan kekecewaan expressi dari murid
muridnya…. Xia masuk ke buat salon,
berbaring di ranjang yang kotor dan
menderita kerja kotor yang kedua di dunia
percabulan… Malam itu di dalam diary nya
Xia menulis “Sang walikota tidak bisa di
bandingakan dengan tamu pertama nya
lebih parah dan lebih kejam akan tetapi
paling tidak tamu nya telah membayar dan
memberi uang”
Xia mengirimkan semua uang
penghasilannya kepada kepala sekolah
dengan mengirit irit biaya untuk hidup nya
dengan harapan bisa mengirim lebih banyak
lagi ke kepala sekolah. Sang kepala sekolah
menerima uang tersebut dan mengikuti
untuk menggunakan uang utk membangun
sekolah… Ketika setiap orang yang
menanyakan sumber uang tersebut, sang
kepala sekolah hanya menjawab bahwa di
dapat dari donasi dari organisasi social.
Akan tetapi seiring waktu, penduduk
mengetahui bahwa sumber dana dari
seorang mantan guru yang bernama Xia.
Banyak reporters yang ingin meliputi berita
ini akan tetapi di tolak oleh Xia dengan
alasan bahwa dia hanya seorang pelacur
biasa.Dengan uang tersebut, sekolah telah
berubah drastis…Bulan pertama, ada papan
tulis baru…Bulan ke dua, ada bangku kayu
dan bangku…Bulan ke tiga, setiap murid
mempunyai buku masing masing. Bulan ke
empat, setiap murid mempunya dasi masing
masing. Bulan ke lima, tidak ada seorang
murid pun yang datang ke sekolah tanpa
alas kaki.
Bulan ke enam, Xia kembali mengunjungi
sekolah Xia disambut dengan gembira dan
para murid menyapa”Guru, kamu telah
kembali guru, kamu cantik sekali”Melihat
kegembiraan dari para murid muridnya, Xia
tidak berkuasa untuk menangis,Tidak peduli
berapa banyak air mata yang di teteskan
nya dan berapa banyak derita, keluh kesan
dan kisah sedih yang dia lalui dalam 6 bulan,
Xia merasakan semua kisah sedih dan
penderitannya itu sangat seimbang dan
pantas untuk harga yang dia bayar untuk
melihat apa yang Xia lihat saat itu. Setelah
beberapa hari di rumah, Xia kembali ke
kota. Pada bulan ke tujuh, sekolah telah
mempunyai lapangan bermain yang baru.
Pada bulan ke delapan, sekolah membangun
lapangan basket…pada bulan ke sembilan,
setiap murid mempunya pensil yang baru.
Pada bulan ke 10, sekolah mempunya
bendera nasional sendiri, setiap murid bisa
menaikan bendera setiap hari nya.
Hingga suatu waktu Xia dikenalkan kepada
seorang businessman. Sang pengusaha luar
asing bersedia membayar 3000 rmb buat
satu malam. Dengan pikiran yang lelah yang
telah dia lalui bbrp tahun lalu, Xia dengan
lelah menuju hotel sang pengusaha asing.
Dia bersumpah bahwa itu adalah pekerjaan
kotor yang terakhir bagi dia dan setelah itu
dia akan kembali ke desa dan bersama
sama murid muridnya di sekolah. Akan
tetapi nasib berkata lain sungguh tragis
telah terjadi malam itu dimana Xia
bersumpah untuk terakhir kali nya, Xia di
diperkosa dan di siksa hingga terbunuh oleh
3 pengusaha asing tersebut. Xia baru saja
bertambah umur nya menjadi umur 21
tahun. Xia saat itu juga meninggal tanpa
mencapai keinginan yang terakhir, yaitu
untuk membangun satu kelas bagus dengan
2 komputer yang bisa digunakan oleh murid
murid.
Seorang pelacur telah meninggal dunia…
keheningan yang di penuhi air mata. Saat itu
langit kota ShenZen masih berwarna biru
seperti lautan. Para murid2, guru2 dan
beberapa ratus penduduk menghadiri acara
pemakaman Xia di desa kecil bernama
“GanShu” Pada saat itu, semua hanya bisa
melihat foto hitam putih dari Xia dalam foto
itu Xia mengikat rambut nya 2 dengan
senyuman bahagia… Kepala sekolah
membuka diary Xia dan membacakanya di
depan para murid murid nya dan Xia
menulis “Sekali melacur, bisa membantu
satu anak yang tidak bisa sekolah. Sekali
menjadi wanita simpanan, bisa membangun
sebuah sekolah yang telah hilang harapan.
Bendera setengah tiang dikibarkan.

Dosa atau bagaimana?

0 komentar

Posting Komentar